Berkunjung Ke Objek Wisata Danau Dendam Tak Sudah Di Bengkulu
Adalah Danau Dendam Tak Sudah di Bengkulu merupakan salah satu objek wisata yang mulai ramai dikunjungi wisata lokal dan manca negara. Lokasi yang sangat strategis dan mudah dijangkau. Karena lokasi danau yang tepat berada di pinggir jalan sangat mudah untuk dikunjungi. Sembari menuju pusat kota Bengkulu yang cuma berjarak 6 Km, kita disuguhkan pemandangan danau yang menghampar luas dengan dibatasi pegunungan.
![](http://3.bp.blogspot.com/-yzjFDlmy6aM/Vk3VtXA936I/AAAAAAAABqc/JoPG1IsaKWQ/s640/danau%2Bdendam%2Bbengkulu3.jpg)
Danau yang seluas 577 Hektar ini sudah beberapa mengalami perluasan, mulai dari penjajahan Belanda sekitar tahun 1936 hingga terakhir pada tahun 1979. Lokasi yang terletak di konservasi cagar alam, sering juga digunakan untuk penelitian ilmiah dan juga berfungsi sebagai tempat rekreasi atau objek wisata.
Danau Dendam Tak Sudah mempunyai daya tarik tersendiri dibidang flora dan fauna. Terdapat tanaman langka yang masih tumbuh di sekitar kawasan danau, yaitu Anggrek Pensil (vanda hookeriana). Tanaman ini susah sekali diketemukan tapi memang ada tumbuh di kawasan danau. Selain itu lutung dan kera ekor panjang masih banyak terlihat disekitar kawasan bergelantungan.
Timbul tanda tanya bila kita memperhatikan nama danau itu sendiri. Dendam Tak Sudah. Nama danau yang tidak lazim untuk digunakan. Kita pasti sudah menebak, ada cerita apa dibalik nama tersebut. Ada 2 versi cerita dan legenda dari nama danau ini yang dipercayai oleh masyarakat Bengkulu hingga sekarang. Legenda pertama yang disimpulkan bahwa jaman dahulu adanya sepasang kekasih yang sudah lama sama-sama jatuh cinta. Namun pada waktunya sang lelaki dijodohkan dengan gadis desa lain. Merasa cintanya tak tersampaikan, sang gadis meratap sejadi-jadinya, hingga air mata membentuk sebuah danau. Dan entah bagaimana kedua mempelai yang telah dijodohkan tersebut berubah menjadi sepasang ular yang sekarang konon menjaga kawasan danau.
Dari versi sejarah, pada zaman kependudukan Belanda di Bengkulu, sebelum terbentuknya danau seperti sekarang, Rencana pembuatan Dam atau bendungan (dilokasi danau sekarng) oleh pemerintah Belanda yang rencananya berguna untuk menghalangi dan mencegah terjadinya instrusi air laut ke darat. Karena memang lokasi Dam sangat berdekatan dengan bibir pantai. Serta untuk memudahkan pembangunan jalan di sepanjang pinggiran pantai. Karena entah mengapa, pembangunan Dam ini terbengkalai. Pada masa itu pembangunannya tidak diteruskan. Maka masyarakat sekitar menyebutnya Dam Tak Sudah. Akibat kerancuan bahasa kata "Dam" yang semulanya, berubah menjadi "Dendam". Maka hingga sekarang Dam yang sudah berubah menjadi danau masyarakat sekitar menyebutnya Danau "Dendam Tak Sudah".
Danau Dendam Tak Sudah ini merupakan salah satu aset daerah yang sangat bernilai tinggi. Apalagi bila sedikit dikelola dengan maksimal, tidak mustahil akan mendatangkan pendapatan daerah yang cukup besar, Dan juga bukan mustahil Danau ini akan lebih terkenal seperti danau-danau lainnya.
Dari versi sejarah, pada zaman kependudukan Belanda di Bengkulu, sebelum terbentuknya danau seperti sekarang, Rencana pembuatan Dam atau bendungan (dilokasi danau sekarng) oleh pemerintah Belanda yang rencananya berguna untuk menghalangi dan mencegah terjadinya instrusi air laut ke darat. Karena memang lokasi Dam sangat berdekatan dengan bibir pantai. Serta untuk memudahkan pembangunan jalan di sepanjang pinggiran pantai. Karena entah mengapa, pembangunan Dam ini terbengkalai. Pada masa itu pembangunannya tidak diteruskan. Maka masyarakat sekitar menyebutnya Dam Tak Sudah. Akibat kerancuan bahasa kata "Dam" yang semulanya, berubah menjadi "Dendam". Maka hingga sekarang Dam yang sudah berubah menjadi danau masyarakat sekitar menyebutnya Danau "Dendam Tak Sudah".
Danau Dendam Tak Sudah ini merupakan salah satu aset daerah yang sangat bernilai tinggi. Apalagi bila sedikit dikelola dengan maksimal, tidak mustahil akan mendatangkan pendapatan daerah yang cukup besar, Dan juga bukan mustahil Danau ini akan lebih terkenal seperti danau-danau lainnya.
Leave a Comment